KONSEP DASAR KB DAN
SPOTTING
1.
Pengertian
Suntikan
KB merupakan metode KB yang menjadi bagian gerakan keluarga berencana nasional
serta peminatnya makin bertambah.
Tingginya minat pemakaian suntikan KB karena aman, sederhana, efektif, tidak menimbulkan
gangguan dan dapat dipakai pada pasca persalinan.
(IBG
Manuaba, Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan
Bidan,
444)
2.
Mekanisme kerja suntikan KB
1)
Mencegah ovulasi degnan
cara menghalangi pengeluaran FSH dan LH sehingga tidak terjadi pelepasan ovum.
2)
Mengentalkan lendir
serviks sehingga menurunkan kemampuan
penetrasi sperma
3)
Perubahan peristatik
tuba falopii, sehingga konsep dihambat
4)
Mengubah suasana
endometrium, sehinggat tidak sempurna untuk implantasi hasil konsepsi.
3.
Bentuk Suntik KB
1)
Depoprovera
Mengandung progesteron
sebanyak 150 mgr dalam bentuk partikel kecil. Suntik setiap 12 minggu
keuntungan datang setiap 3 bulan. Kerugian sering terjadi kelambatan
datang bulan sekalipun telah
menghentikan suntikan,dapat terjadi perdarahan
berkepanjangan di saat mensetruasi, perdarahan yang tidak teratur, badan
terasa panas dan liang senggama kering.
2) Cyclofem
Mengandung progesteron
sebanyak 50 mg dan estrogen. Disuntikkan setiap bulan. Diharapkan dapt
menstruasi setiap bulan karena komponen estrogennya. Kerugiannya sering
terjadi kegagalan menstruasi yang
diharapkan setelah pemakaian beberapa bulan efeknya hampir sama dengan
depoprovera.
3) Norigest
Turunan dari
testoteron. Disuntikan setiap 8 minggu kerugiannya hampir sama dengan depoprovera.
4.
Keuntungan suntikan KB
1) Tingkat efektivitasnya tinggi
2)
Pemberiannya sederhana
setiap 8 sampai 12 minggu
3)
Pencegahan kehamilan
yang jangka panjang
4)
Pengawasan medis yang
ringan
5)
Sedikit efek
samping
6)
Klien tidak perlu
menyimpan obat suntik
7)
Dapat digunakan oleh
perempuan usia > 35 tahun sampai pre menopouse.
8)
Membantu mencegah
kanker endometrium dan kehamilan ektopik
9)
Menurunkan kejadian
penyakit jinak payudara
10) Mencegah
beberapa penyebab penyakit radang
panggul
5.
Keterbatasan Suntikan
KB
1) Sering
ditemukan gangguan haid seperti :
a. Siklus
haid yang memendek atau memanjang
b. Perdarahan
yang banyak atau sedikit.
c. Perdarahan
tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting)
d. Tidak
haid sama sekali.
2) Tidak
dapat dihentikan sewaktu-waktu sebelum suntikan berikut
3) Permasalahan
berat badan merupakan efek samping tersering
4) Tidak
menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, virus
Hepatitis B atau Infeksi virus HIV.
5) Terlambatnya
kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian
6) Pada
penggunaan jangka panjang dapat sedikit menurunkan kepadatan tulang (denstias).
7) Pada
penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan kekeringan pada vagina, menurunkan
libido, gangguan emosi (jaran), sakit kepala, nervositas, jerawat.
8) Masih
terjadi kemungkinan hamil
6.
Yang dapat menggunakan
suntikan progestin
1) Usia
reproduksi
2) Nuli
para dan yang telah memiliki anak
3) Menghendaki
kontrasepsi jangka panjang dan yang memiliki efektivitas tinggi.
4) Menyusui
dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai
5) Setelah
melahirkan dan tidak menyusui
6) Setelah
abortus atau keguguran
7) Telah
banyak anak tetapi tidak menghendaki tubektomi
8) Perokok
9) Sering
lupa menggunakan kontrasepsi pil
10) Anemia
defisiensi besi
11) Mendekati
usia menopause yang tidak mau atau tidak
boleh menggunakan pil kontrasepsi kombinasi.
7.
Yang tidak boleh
menggunakan kontrasepsi suntikan progestin.
1) Hamil
atau dicurigai hamil (resiko cacat pada janin 7 per 100.000 kelahiran)
2) Perdarahan
pervaginan yang belum jelas penyebabnya
3) Tidak
dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhoe
4) Menderita
kanker payudara atau riwayat kanker payudara
5) Diabetes
militus disertai komplikasi.
8.
Waktu menggunakan
kontrasepsi suntik progestin
1) Setiap
saat selama siklus haid, asal ibu tersebut tidak hamil.
2) Nilai
hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid
3) Pada
ibu yang tidak haid, injeksi pertama dapat diebrikan setiap saat, asalkan saja
ibu tersebut tidak hamil. Selama 7 hari setelah suntikan tidak boleh melakukan
hubungan seksual.
4) Ibu
yang menggunakan kontrasepsi hormonal lain dan
ingin mengganti dengan kontrasepsi suntikan. Bila ibu telah menggunakan
kontrasepsi hormonal sebelumnya secara beanr dan ibu tersebut tidak hamil,
suntukan pertama dapat segera diberikan tidak perlu menunggu sampai haid
berikut datang.
5) Bila
ibu sedang menggunakan kontrasepsi jenis lain
dan ingin menggantinya dengan jenis kontrasepsi suntik yang lain lagi,
kontrasepsi suntikan yang akan diberikan dimulai pada saat jadwal kontrasepsi
suntik yang sebelumnya.
6) Ibu
yang menggunakan kontrasepsi non hormonal dan ingin menggantinya dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama
kontrasepsi hormonal yang akan diberikan dapat segera diberikan, asal saja ibu
tersebut tidak hamil, dan pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya
datang. Bila ibu disuntik selama hari ke 7 haid, ibu tersbeut selama 7 hari
setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
7) Ibu
ingin mengganti AKDR dengan kontrasepsi hormonal. Suntikan pertama dapat
diberikan pada hari pertama sampai hari ke 7 siklus haid atau dapat diberikan
setiap saat setelah hari ke 7 siklus haid, asal saja yakin ibu tersebut tidak
hamil.
8) Ibu
tidak haid atau ibu dengan perdarahan tidak teratur, suntikan pertama dapat
diberikan setiap saat, asal saja ibu tersebut tidak hamil dan selama 7 hari
setelah suntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.
9.
Spotting
Spotting
adalah perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak tetapi tidak berbahaya.
10. Penanganan
Spotting
1)
Bila perdarahan atau
spotting terus berlanjut atau setelah
tidak haid namun kemudian terjadi perdarahan, maka perlu dicari penyebab
perdarahan tersebut. Obatilah penyebab perdarahan tersebut dengan cara yang sesuai. Bila tidak ditemukan
penyebabnya, tanyakan apakah klien masih ingin melanjutkan suntikan, dan bila
tidak suntikan tidak dilanjutkan lagi dan carikan kontrasepsi jenis lain.
2)
Perdarahan banyak atau
memanjang (lebih dari 8 hari atau 2 kali lebih banyak dari perdarahan yang
biasanya dialami pada siklus haid normal) Jelaskan bahwa perdarahan yang banyak
atau memanjang tersebut biasa ditemukan
pada bulan pertama suntikan.
3)
Bila perdarahan yang
terjadi mengancam kesehatan klien atau klien tidak dapat menerima perdarahan
yang terjadi. Suntikan jangan dilanjutkan lagi. Pilihkan jenis kontrasepsi yang
lain. Untuk mencegah anemia perlu diberi preparat besi atau makanan yang banyak
mengandung zat besi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar